Seperti yang diinformasikan melalui website IAI pada tanggal 29 Oktober 2010 kemarin, DSAK-IAI telah mengeluarkan Eksposure Draft (ED) Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 6, 7 dan 8 pada bulan Oktober 2010.
Adapun salah satu dari ED PPSAK yang diterbitkan tersebut, yaitu PPSAK No. 7 yang disahkan pada tanggal 12 Oktober 2010 dan mengatur mengenai Pencabutan PSAK 44 : Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat.
ED PPSAK No. 7 menjelaskan antara lain bahwa pencabutan PSAK 44 dilandasi alasan sebagai dampak dari konvergensi IFRS yang mengakibatkan SAK berbasis industri harus dicabut karena sudah diatur dalam SAK lain serta adanya inkonsistensi dengan SAK lain.
PSAK 44 mengatur perlakuan akuntansi untuk transaksi-transaksi yang secara khusus berkaitan dengan aktivitas pengembangan real estat (real estate development activities), terutama mengenai pengakuan pendapatan dari penjualan bangunan rumah, ruko dan bangunan sejenis lainnya beserta kavling tanahnya, penjualan bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat perbelanjaan dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan time sharing, penjualan kavling tanah tanpa bangunan, unsur biaya pengembangan proyek real estat serta penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
Dalam beberapa kondisi dan situasi, pengaturan dalam PSAK 44 akan bertentangan dengan pengaturan dalam SAK lain yang bersifat umum (principle-based), misalnya PSAK 1 (revisi 2009) : Penyajian Laporan Keuangan, PSAK 23 (revisi 2010) : Pendapatan, PSAK 34 : Kontrak Konstruksi, dan PSAK 57 (revisi 2009) : Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi.
Tanggapan atas ED PPSAK No. 7 tersebut diharapkan dapat diterima paling lambat pada tanggal 31 Desember 2010. Softcopy ED PPSAK No. 7 dimaksud dapat didownload melalui website IAI : Eksposure Draft PPSAK 6, PPSAK 7, dan PPSAK 8 telah terbit
Seiring dengan rencana pencabutan PSAK 44, DSAK-IAI pada tanggal 12 Oktober 2010 juga mengesahkan penerbitan ED ISAK No. 21 : Perjanjian Konstruksi Real Estat yang merupakan adopsi dari IFRIC 15, Agreements for the Construction of Real Estate.
Dengan dicabutnya PSAK 44 nantinya, maka selanjutnya pengaturan akuntansi aktivitas pengembangan real estat akan diatur melalui ISAK No. 21 yang rencananya akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2012.
ISAK 21 diterapkan untuk akuntansi pendapatan dan beban terkait oleh perusahaan yang melakukan konstruksi real estat baik secara langsung atau melalui subkontraktor. Pengaturan untuk pengakuan pendapatan dari perjanjian konstruksi real estat dalam ED ISAK 21 berbeda secara sangat signifikan dengan pengaturan dalam SAK sebelumnya yang dijadikan acuan, yaitu PSAK 44.
Pada dasarnya, ISAK 21 membahas dua permasalahan berkaitan dengan konstruksi real estat, yaitu :
- Masalah pengakuan pendapatan aktivitas dalam suatu perjanjian konstruksi real estat apakah harus mengacu pada PSAK 34 (revisi 2010) : Kontrak Konstruksi dalam hal pembeli dapat menentukan elemen struktural utama desain real estat, atau mengacu pada penjualan barang sesuai PSAK 23 (revisi 2010) : Pendapatan yaitu dalam hal pembeli memiliki kemampuan terbatas untuk mempengaruhi desain real estat atau hanya menentukan perubahan kecil atas desain awal
- Kapan pengakuan pendapatan dari konstruksi real estat
Perubahan kebijakan akuntansi yang timbul akibat penerapan ISAK 21 ini harus diterapkan secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25 (revisi 2009) : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
Untuk lebih jelasnya dapat dibaca dalam ED PSAK 21 yang tersedia untuk diunduh melalui situs IAI : Eksposure Draft ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estate telah terbit
Tanggapan atas ED ISAK 21 tersebut diharapkan dapat diterima oleh DSAK-IAI paling lambat tanggal 31 Desember 2010 (HRD).
No comments:
Post a Comment